twitter


(repost , NN)

Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah. Ia menangis semakinkeras ketika bertemu ibunya. Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukanbaik oleh guru maupun teman-teman kelasnya. Ia telah berusaha, namunseakan-akanusahanya tidak layak dihargai. Ia menjadi benci akan teman-temannya.Ia menjengkeli gurunya.

Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya: 'Pernahkanengkau memperhatikan kembang bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?'Anak itu menggelengkan kepala.

'Bakung itu berkembang setiap pagi, dan di akhir hari kembang bakungtersebut akan layu dan mati. Namun sebelum mati, ia telah memberikanyang terbaik, ia telah memancarkan keindahannya.' Anak itu berhentimenangis dan mendengarkan dengan penuh hati.

'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama. Setiap hari iamemberikan keharuman yang sama walau kadang tak dihiraukan orang.Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya. Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang, karena ia tahu bahwa dalam hidupnya ia cuman punya satu misi yakni memberikan keindahan.Anak itu pun memahami maksud ibunya.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e:
:f: :g: :h: :i: :j:
:k: :l: :m: :n: :o:
:p: :q: :r: :s: :t:
:u: :v: :w: :x: :y:
:z: :1: :2: :3: :4:
:5: :6: :7: :8: :9:
:10: :11: :12: :13: :14:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.