twitter


Pertanyaan :
Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, memberi tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul) -- Bisakah anda melakukannya? Apa jawaban anda?

a) Tidak mungkin, itu mustahil
b) Gile
c) Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya
d) Baiklah, saya akan coba
e) Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)

Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk meilhat apakah anda termasuk orang yang berjiwa sukses atau tidak.

Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU
Ada sebuah perusahaan "pembuat sisir" yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru. Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan, jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.

Tugasnya adalah menjual sisir pada para biksu di wihara. Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C). Pimpinan pewawancara memberi tugas.

"Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu."

Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"

Mr. A menjawab: "Hanya SATU."

Si pewawancara bertanya lagi : "Bagaimana caranya anda menjual?"

Mr. A menjawab: "Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang ketombean."

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B :
"Berapa banyak yang sudah anda jual?"

Mr. B menjawab : "SEPULUH buah."

"Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada patung sang Buddha."

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C :
"Bagaimana dengan anda?"

Mr. C menjawab: "SERIBU buah!"

Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran. Si pewawancara bertanya : "Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"

Mr. C menjawab : "Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana. Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, 'Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.' Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!"

MORAL DARI CERITA
1) 85% kesuskesan itu adalah karena SIKAP dan 15% adalah karena kemampuan.
2) SIKAP itu lebih penting dari kepandaian, keahlian khusus dan keberuntungan.
Dengan kata lain, pengetahuan profesional hanya menyumbang 15% dari sebuah kesuksesan seseorang dan 85% adalah pemberdayaan diri, hubungan sosial dan adaptasi. Kesuksesan dan kegagalan bergantung pada bagaimana sikap kita menghadapi masalah.

Dalai Lama biasa berkata : "Jika anda hanya punya sebuah pelayaran yang lancar dalam hidup, maka anda akanlemah. Lingkungan yang keras membantu untuk membentuk pribadi anda, sehingga anda memiliki nyali untuk menyelesaikan semua masalah."

"Anda mungkin bertanya mengapa kita selalu berpegang teguh pada harapan. Ini karena harapan adalah : hal yang membuat kita bisa terus melangkah dengan mantap, berdiri teguh - dimana pengharapan hanyalah sebuah awal. Sedangkan segala sesuatu yang tidak diharapkan .... adalah hal yang akan mengubah hidup kita.

Ingatlah, saat keadaan ekonomi baik, banyak orang jatuh bangkrut. Tapi saat keadaan ekonomi buruk, banyak jutawan baru baru yang bermunculan. Jadi, dengan sepenuh hati terapkanlah SIKAP kerja yang benar 85%. Semoga sukses !"
»»  READ MORE...

Suatu ketika, terdapat seorang pemuda di tepian telaga. Ia tampak termenung. Tatapan matanya kosong, menatap hamparan air di depannya. Seluruh penjuru mata angin telah di lewatinya, namun tak ada satupun titik yang membuatnya puas. Kekosongan makin senyap, sampai ada suara yang menyapanya. Ada orang lain disana.

"Sedang apa kau disini anak muda?" tanya seseorang. Rupanya ada seorang kakek tua.

"Apa yang kau risaukan..?"

Anak muda itu menoleh ke samping, "Aku lelah Pak Tua. Telah berkilo-kilo jarak yang kutempuh untuk mencari kebahagiaan, namun tak juga kutemukan rasa itu dalam diriku. Aku telah berlari melewati gunung dan lembah, tapi tak ada tanda kebahagiaan yang hadir dalam diriku. Kemana kah aku harus mencarinya? Bilakah kutemukan rasa itu?"

Kakek Tua duduk semakin dekat, mendengarkan dengan penuh perhatian. Di pandangnya wajah lelah di depannya. Lalu, ia mulai bicara, "di depan sana, ada sebuah taman. Jika kamu ingin jawaban dari pertanyaanmu, tangkaplah seekor kupu-kupu buatku. Mereka berpandangan. "Ya...tangkaplah seekor kupu-kupu buatku dengan tanganmu" sang Kakek mengulang kalimatnya lagi.

Perlahan pemuda itu bangkit. Langkahnya menuju satu arah, taman. Tak berapa lama, dijumpainya taman itu. Taman yang yang semarak dengan pohon dan bunga-bunga yang bermekaran. Tak heran, banyak kupu-kupu yang berterbangan disana. Sang kakek, melihat dari kejauhan, memperhatikan tingkah yang diperbuat pemuda yang sedang gelisah itu.

Anak muda itu mulai bergerak. Dengan mengendap-endap, ditujunya sebuah sasaran. Perlahan. Namun, Hap! sasaran itu luput. Di kejarnya kupu-kupu itu ke arah lain. Ia tak mau kehilangan buruan. Namun lagi-lagi. Hap!. Ia gagal. Ia mulai berlari tak beraturan. Diterjangnya sana-sini. Ditabraknya rerumputan dan tanaman untuk mendapatkan kupu-kupu itu. Diterobosnya semak dan perdu di sana. Gerakannya semakin liar.

Adegan itu terus berlangsung, namun belum ada satu kupu-kupu yang dapat ditangkap. Sang pemuda mulai kelelahan. Nafasnya memburu, dadanya bergerak naik-turun dengan cepat.

Sampai akhirnya ada teriakan, "Hentikan dulu anak muda. Istirahatlah." Tampak sang Kakek yang berjalan perlahan. Tapi lihatlah, ada sekumpulan kupu-kupu yang berterbangan di sisi kanan-kiri kakek itu. Mereka terbang berkeliling, sesekali hinggap di tubuh tua itu.

"Begitukah caramu mengejar kebahagiaan?

Berlari dan menerjang? Menabrak-nabrak tak tentu arah, menerobos tanpa peduli apa yang kau rusak?"

Sang Kakek menatap pemuda itu. "Nak, mencari kebahagiaan itu seperti menangkap kupu-kupu. Semakin kau terjang, semakin ia akan menghindar. Semakin kau buru, semakin pula ia pergi dari dirimu."

"Namun, tangkaplah kupu-kupu itu dalam hatimu. Karena kebahagiaan itu bukan benda yang dapat kau genggam, atau sesuatu yang dapat kau simpan. Carilah kebahagiaan itu dalam hatimu. Telusuri rasa itu dalam kalbumu. Ia tak akan lari kemana-mana. Bahkan, tanpa kau sadari kebahagiaan itu sering datang sendiri."

Kakek Tua itu mengangkat tangannya. Hap, tiba-tiba, tampak seekor kupu-kupu yang hinggap di ujung jari. Terlihat kepak-kepak sayap kupu-kupu itu, memancarkan keindahan ciptaan Tuhan. Pesonanya begitu mengagumkan, kelopak sayap yang mengalun perlahan, layaknya kebahagiaan yang hadir dalam hati. Warnanya begitu indah, seindah kebahagiaan bagi mereka yang mampu menyelaminya. ***

Mencari kebahagiaan adalah layaknya menangkap kupu-kupu. Sulit, bagi mereka yang terlalu bernafsu, namun mudah, bagi mereka yang tahu apa yang mereka cari. Kita mungkin dapat mencarinya dengan menerjang sana-sini, menabrak sana-sini, atau menerobos sana-sini untuk mendapatkannya.

Kita dapat saja mengejarnya dengan berlari kencang, ke seluruh penjuru arah. Kita pun dapat meraihnya dengan bernafsu, seperti menangkap buruan yang dapat kita santap setelah mendapatkannya.

Namun kita belajar. Kita belajar bahwa kebahagiaan tak bisa di dapat dengan cara-cara seperti itu. Kita belajar bahwa bahagia bukanlah sesuatu yang dapat di genggam atau benda yang dapat disimpan.

Bahagia adalah udara, dan kebahagiaan adalah aroma dari udara itu. Kita belajar bahwa bahagia itu memang ada dalam hati. Semakin kita mengejarnya, semakin pula kebahagiaan itu akan pergi dari kita. Semakin kita berusaha meraihnya, semakin pula kebahagiaan itu akan menjauh.

Cobalah temukan kebahagiaan itu dalam hatimu. Biarkanlah rasa itu menetap, dan abadi dalam hati kita. Temukanlah kebahagiaan itu dalam setiap langkah yang kita lakukan.

Dalam bekerja, dalam belajar, dalam menjalani hidup kita. Dalam sedih, dalam gembira, dalam sunyi dan dalam riuh. Temukanlah bahagia itu, dengan perlahan, dalam tenang, dalam ketulusan hati kita.

Percayalah, kebahagiaan itu ada dimana-mana. Rasa itu ada di sekitar kita. Bahkan mungkin, bahagia itu "hinggap" di hati kita, namun kita tak pernah memperdulikannya. Mungkin juga, bahagia itu berterbangan di sekeliling kita, namun kita terlalu acuh untuk menikmatinya.
»»  READ MORE...

Ada seorng cewek memberikan tantangan kepada cowoknya untuk hidup tanpa dirinya, untuk tidak ada komunikasi sama sekali antara mereka selama sehari..Dia berkata pada cowoknya, kalau kamu bisa melewati itu, aku akan mencintai kamu selama nya.. Si cowoknya pun setuju, dia tidak sms/telpon ceweknya seharian.

Tanpa dia ketahui bahwa ceweknya hanya memiliki 24 jam untuk hidup, karena dia terkena kanker.


Keesokan harinya cowoknya pergi ke rumah cewenkya. Air matanya pun tiba-tiba menetes melihat ceweknya sudah terbaring dengan surat di tangannya yang tertulis "Kamu Berhasil Sayang, bisakah kamu lakukan itu stiap hari??I LOVE YOU.."


Don't Ever lost contact with someone you care, you'll never know what's gonna happen the next day, or the day after that..


Even a single "hi" or a "good morning" Before you know that someone is no longer there....
»»  READ MORE...

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran.
"Ayah, ayah . .!!" kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

sumber: www.resensi.net
»»  READ MORE...

Berkhayal, hhhmm . . .
Betapa pentingnya berkhayal ternyata telah diakui sejak zaman dulu oleh orang-orang beken di dunia. Salah satunya Albert Einstein, si ahli fisika berkata, “ Logika bisa membawamu berpikir dari A ke B. Tapi khayalan bisa membawamu kemana saja.”
»»  READ MORE...

Cerita tentang katak kecil

Pelajaran hidup No. 1

Pada suatu hari ada segerombol katak-katak kecil, yang menggelar lomba lari. Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.

Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberi semangat kepada para peserta...

Perlombaan dimulai...

Secara jujur:
Tak satupun penonton benar2 percaya bahwa katak2 kecil akan bisa mencapai puncak menara.
Terdengar suara:
"Oh, jalannya terlalu sulitttt!!
Mereka TIDAK AKAN PERNAH sampai ke puncak."
atau:
"Tidak ada kesempatan untuk berhasil...Menaranya terlalu tinggi...!!

Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu...
... Kecuali mereka yang tetap semangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi..

Penonton terus bersorak
"Terlalu sulit!!! Tak seorangpun akan berhasil!"

Lebih banyak lagi katak kecil lelah dan menyerah...
...Tapi ada SATU yang melanjutkan hingga semakin tinggi dan tinggi...
Dia tak akan menyerah!

Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali satu katak kecil yang telah berusaha keras menjadi satu-satunya yang berhasil mencapai puncak!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?


Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil menemukan kekuatan untuk mencapai tujuan?

Ternyata...
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!

Kata bijak dari cerita ini adalah:

Jangan pernah mendengar orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...

…karena mereka mengambil sebagian besar mimpimu dan menjauhkannya darimu.

Selalu pikirkan kata2 bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca bisa mempengaruhi perilakumu!

Karena itu:


Tetaplah selalu....


POSITIVE!


Dan yang terpenting:


Berlakulah TULI jika orang berkata kepadamu bahwa KAMU tidak bisa menggapai cita-citamu!
Selalu berpikirlah:
I can do this!
»»  READ MORE...

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakanmengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimanamenghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang.Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru. Ayahnya,seorang koki, membawanya ke dapur.

Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di panci-panci tersebut mendidih.Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan iamenaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpaberkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar,memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sangayah mematikan api.

Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya dimangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya,"Apa yang kau lihat,nak?"

"Wortel, telur, dan kopi" jawab sianak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu.Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnyalalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuangkulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.

Terakhir,ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipikopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, "Apaartisemua ini, Ayah?"

Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telahmenghadapi 'kesulitan' yang sama, melalui proses perebusan, tetapimasing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Wortel sebelum direbuskuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortelmenjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkangtipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus,isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelahberada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.

"Kamutermasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Ketika kesulitan mendatangimu,bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?"

"Bagaimanadengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapidengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunakdan kehilangan kekuatanmu."

"Apakah kamu adalah telur, yangawalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelahadanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimumenjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamumenjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?."

"Ataukahkamuadalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yangmenimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasasemakin nikmat."

"Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaanmenjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuatkeadaan di sekitarmu juga membaik."

"Mana yang kau pilih??"
»»  READ MORE...

Suatu Hari, Seorang Bocah Berusia 4 Tahun, Agak Tuli Dan Bodoh Di Sekolah, Pulang Ke Rumahnya Membawa Secarik Kertas Dari Gurunya. Ibunya Membaca Kertas Tersebut, " Tommy, Anak Ibu, Sangat Bodoh. Kami Minta Ibu Untuk Mengeluarkannya Dari Sekolah."

Sang Ibu Terhenyak Membaca Surat Ini, Namun Ia Segera Membuat Tekad Yang Teguh, " Anak Saya Tommy, Bukan Anak Bodoh. Saya Sendiri Yang Akan Mendidik Dan Mengajar Dia."Tommy Bertumbuh Menjadi Thomas Alva Edison, Salah Satu Penemu Terbesar Di Dunia. Dia Hanya Bersekolah Sekitar 3 Bulan, Dan Secara Fisik Agak Tuli, Namun Itu Semua Ternyata Bukan Penghalang Untuk Terus Maju.Tak Banyak Orang Mengenal Siapa Nancy Mattews, Namun Bila Kita Mendengar Nama Edison, Kita Langsung Tahu Bahwa Dialah Penemu Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Thomas Alva Edison Menjadi Seorang Penemu Dengan 1.093 Paten Penemuan Atas Namanya. Siapa Yang Sebelumnya Menyangka Bahwa Bocah Tuli Yang Bodoh Sampai-Sampai Diminta Keluar Dari Sekolah, Akhirnya Bisa Menjadi Seorang Genius? Jawabannya Adalah Ibunya!Ya, Nancy Edison, Ibu Dari Thomas Alva Edison, Tidak Menyerah Begitu Saja Dengan Pendapat Pihak Sekolah Terhadap Anaknya. Nancy Yang Memutuskan Untuk Menjadi Guru Pribadi Bagi Pendidikan Edison Dirumah, Telah Menjadikan Puteranya Menjadi Orang Yang Percaya Bahwa Dirinya Berarti. Nancy Yang Memulihkan Kepercayaan Diri Edison, Dan Hal Itu Mungkin Sangat Berat Baginya. Namun Ia Tidak Sekalipun membiarkan Keterbatasan Membuatnya Berhenti.
»»  READ MORE...
Diberdayakan oleh Blogger.